Sunday, February 27, 2011

Being Muslim, Christian, Hindu, Buddha : Is That Wrong?

There's one day with my guys friends when we're ngariung together in class, when our works has been done.
Adi, the one sit in front of me, said:
"Claude, you're Christian rite? So why you became our friend?"
Then Morgan, the one beside me, also said:
"Yes Claude. Why did you became our friend? We're Muslims."
I replied,
"Hey guys. Is that wrong if I'm a Christian and you guys are Muslims--became friends? I believe your God never tell you in Koran that your friends, all friends, must be Muslims."
Kevin said,
"But--you know! You're the only one Christian here dear."
I replied again,
"Then because of that I became your friends."
Bayu came to us and said.
"Hey guys, if you asking her that, why you just asking that thing now? You guys have been her friends almost 1 year dude."
I looked at him and said. "Thanks."
Bayu replied,
"Nothing. Even I'm Muslim now, in the past year I'm Roman Catholic."
All of us staring at him.
"You, Roman Catholic?"
"Yes."
"Oh, Allah."
_
Sebenernya ini bukan begini juga percakapannya. Sayanya juga bukan Kristen kok ;; <<< tapi jiwanya Kristen /bletak jujur gak ngerti ajaran Islam walaupun agama Islam. Lagu Islam nggak begitu suka, dengernya langsung tidur. Denger lagu Kristen malah nangis. Tuh kan aneh.
Nah trus...
Itu sebenernya masalahnya gini.
All of my friends tau kalau ayah saya (maaf) pindah dari Katolik ke Islam (maaf). Jadi mereka tuh kayak anggap bahwa saya ini seorang Katolik. Meskipun pelajaran agama yang saya ikutin Islam.
Di tempat bimbel saya juga begitu. Temen-temen rada banyak jauhin. Ngobrol tuh jarang banget, hanya karena...
"Claude, kamu Kristen kan?"
Duh, gila banget, keselnya bukan main...
Apakah untuk bergaul harus ada kesamaan agama?
Kalau organisasi keagamaan ya saya wajar. Ini bergaul, masa harus beda agama sih.
Ck.
Claude Stephanie
27211
Post-an kemarin-kemarin gue labil. Frontal. Lebay. Gajelas.
Tak apalah.
Lagipula gue lebih sering update tumblr =D
Sometime bakal kesini untuk post ala diary /jeduak
Malam ini juga bakal abis post ini.
Atau mungkin sebuah fic janggal tak jelas =="
Ah yasutralah.
Dadah.

Claudia Stephanie
27211

Sunday, December 05, 2010

Random Post #1

Gue-elo-an. Semoga nggak bermasalah. Lagi--lumayan kesel.

XXX

Anak satu sekolah.
Gue post link ini di FB gue karena gue pengin tahu. Yang gue omongin di post ini sadar gak.

OK, gue gak mau umbar aib langsung, jadi gue cuma pendek.
Intinya orang ini cewek. Mempersempit kemungkinan, bukan?

Dia itu ...
Menurut gue, lebay kelewatan. Dia anggap semuanya itu tinggal tarik dan dorong, kayak temen-temen seangkatannya tuh kayak barang anti pecah. Padahal, lo tahu, 'kan, hati aja bisa remuk. Jantung bisa kena serangan. Paru-paru bisa kena kanker. Peredaran darah bisa kena leukemia. Mata bisa kena glukoma.

Gue benci dia. Dia tuh...iekh, gue pingin muntahin wajahnya! Gue benci dia. Banget.
Gue bosen. Sekali denger suara dia, gue pengin gitu nendang dia ke mana. Biar gak ada suara nyesekkin dia.

Dia juga sok-sokan. Sok tahu lah, sok pinter lah, sok apalah, sok inilah, pokoknya dia tahu segalanya di dunia ini gak ada yang gak dia tahu.
Padahal gue juga tahu kalau Rafa yang sepinter begitu belom tentu ngerti anomali itu berasal dari kata Yunani apa.

Dia juga merasa sesuatu yang--bagi gue, membosankan--itu keren kayak apaan. Padahal keren juga kagak, boring banget. Mending liat pembunuh serial lagi ngemutilasi. Rame kan tuh.

Pokoknya gue benci sama dia. BANGET, BAAAAAAAANGET.

BAKKA PERSON! I ALWAYS HOPE I'VE NEVER KNOW YOU! I WANT TO FORGET YOU AFTER GET OUT FROM THIS SCHOOL! AND I WILL BE NEVER FORGIVE YOU! REMEMBER THAT!


XXX

Nantang berantem? GAK.
Gue cuma pengin kasih tahu ke orang ini, biar gak deketin gue lagi, biar gak menganggap gue temennya. Amit.

Sunday, October 03, 2010

OENTJOE~ THE BOY IN STRIPED PYJAMAS!

Saya baru aja nonton final scene The Boy in Striped Pyjamas (again).
Film ini mengisahkan tentang Bruno, anak Jendral Nazi bawahan Adolf Hitler, Ralf, yang temenan sama Schmuel, anak Yahudi seumurannya.
Terus mereka tuh jadi deket banget. Gak peduli si Brunonya anak Jendral Nazi dan Schmuel yang Yahudi--yang, sebenarnya, Bruno pun nggak tahu ayahnya itu Jendral dalam organisasi Hitler itu.
Sampe waktu mereka bakal pindah lagi, Gretel(kakaknya Bruno) nggak nemuin Bruno dimana-mana. Maidnya juga. Elsa(ibunya) ngasih tahu Ralf dan pencarian dimulai. Eh, mereka sadar kalau Bruno ada di dalam kamp yang bakalan ada pembakaran para Yahudi-Yahudi. Ralf langsung lari ke tower dan teriakin semacam hentikan pembakaran-hentikan pembakaran gitu, tapi ...
TERLAMBAT.
Pembakarannya udah selese dan Bruno udah kebakar, udah nggak ada lagi.
Dia histeris sambil nangis. Jelas. Siapa sih yang nggak sedih anaknya meninggal sia-sia?
Btw, saya juga mengabdikannya sebagai fic di FFn, lho. Link:
Sachenhausen Camp

OENTJOE~ DHA DHA~ SHAM PHAI JHUM PHA! #mencobalebay #ngibritsebelumdibakar

Wednesday, September 29, 2010

Right, that's me with hijab. No--I don't wear hijab--it's because my school announcement. All students at my school who Muslim have to wear Muslim clothes. In Indonesia that's called 'Baju Koko' for boys and 'Jilbab' for girls. 
So in that day I wear a black t-shirt, grey long pants, white hijab, and also, blue half-frame glasses. 
When I use this on my facebook account and share this on my yfrog(no, not at yfrog, Twitter actually), the reviews is...
1. Sebastian Hava Phantomhive: Is that you? So cute!
2. RieKamawuri: Cute
3. LuxamRown: Wah, you're use hijab. 
4. Umiikkpmft: Dyah is so cute!

Well I just remember that four. Then I look again to that picture.
...Cute? 
Oh yeah, I think I'm not. Just...see that! Cute? HAH!

And the music is don't supporting me. When I looking looking looooooookiiiiiiiiing back to that picture, my iTunes playing...
Sleep - SID
Oh yeah, that's suck. 

Then, I asking to you guys. Am I cute there? Or beautiful? Or...what?

Friday, September 24, 2010

A Letter for EN.

Sialan lu, Mil.
Hari pertama lu udah gak masuk dan ... gue langsung gantiin lu. Gue gak mau kasih tau deh apa yang Kakak-Kakak Pembina tadi omongin. Lu tanya ke regu lain aja.

Omong-omong, regu kita Anggrek dan kita gak ada benderanya. Tadinya gue mau pilih matahari tapi anak-anak pada ogahan. 

Terus penjelasannya juga walau lu masuk lu bakal bingung. 

Format barisan itu ketua di depan wakil di paling belakang. Lu juga boleh minta gue gantiin kapanpun. Tapi gak tiap kali pramuka.

Kalau ternyata kita sama-sama gak masuk waktu Pramuka, anggota bertubuh terbesar di belakang ketua yang gantiin.

Jangan salahin gue ya sama format anggota, by the way.

Untuk Nesha-Bilfi, gue emang yang pilih. Wakil disuruh pilih dua anak. Terus Aulia dekaka itu mereka milih sendiri. Jadi jangan tampar gue nanti. 

Lu juga jangan buat debat ampe pita suara kita putus. Gue langsung dipilih jadi wakil lu. Jangan marah. 

Udah. Gitu doang. 

Awas lu, Emilia Nurhayati. Kalau buat gue kesel, tenang aja. Lu udah tau ganjarannya, kan?

Cover Kuroshitsuji Manga chapter 49

Gua mau bahas tentang cover Kuroshitsuji Manga chapter 49.
Dunno why, menurut gua eurgh banget. 
Kayak gini nih:


Jujur aja, gua hampir mau muntah liatin covernya. Jelek banget, mampus gila. Kayaknya itu cover ngikutin waktu yang udah mau halloween, but, please! Toboso-san, that cover is sooo bad.
Gua bahkan lebih prefer sama cover chapter sebelumnya, yang SebasGrell. 
Jelek banget, gila. Daripada cover chap lainnya, menurut gua ini yang paling parah. 
But I think Toboso Yana must be not creating this cover. If she is ... Oh, Yana, you're lost yours. 
It's can't be if you're make it. It's soooooo unbelieveable, Yana. You're must be lost yours.
Once again, you're was lost yours.
Yah, gua gak bisa komentarin isinya. Sejelek apapun covernya, gua yakin isinya lebih baik. 
Jujur aja--gua gak suka. Banget. Gua dikasih tau sama salah satu crew--sebenernya, admin--di #kurocrew/#kuroshitsujicrew kalau udah ada yang ke 49 *secara tidak langsung, of course.*
Saya langsung copas dan kabur ke page pertama--dengan harapan I will fund  a better cover than the cover of chapter 48.
Tapi gua langsung kecewa. Cover separah itu. Andai gua gak dipanggil buat makan, gua udah muntah beneran tuh di laptop. Mampusan deh. 

Pokoknya, Toboso-san, I want a better manga cover next chapter.